Layanan Pendidikan untuk Anak Usia Dini
06.17 Posted In 1.6. Pendidikan Anak Usia Dini Edit This
KabarIndonesia, Jambi - Berdasarkan Keppres Nomor 44 tahun 1984 Hari Anak Nasional ditetapkan pada tanggal 23 Juli 1984, maka pada setiap tanggal 23 Juli Pemerintah RI selalu melaksanakan hari puncak peringatan Hari Anak Nasional.
Gubernur Jambi, Drs. Zulkifli Nurdin melalui Asisten III Setdaprop Jambi Ir.H. Ahmad Fauzi, MTp mengatakan Pemerintah Propinsi Jambi baru dapat melaksanakan peringatan Hari Anak Nasional pada hari ini (12/8-2008) di Halaman Dinas Pendidikan Propinsi Jambi.
Tema peringatan tahun ini “Saya Anak Indonesia Sejati, Mandiri dan Kreatif” dengan sub tema “Anak Indonesia Sejahtera, Berkualitas dan Terlindungi”.
Sejalan dengan tema tersebut, Gubernur Jambi minta kepada masyarakat Jambi untuk senantiasa dan terus memberikan perhatian serta kasih sayang kepada anak terutama dalam keluarga dengan memberikan hak Asih, Asah dan Asuh, seraya memberikan rangsangan pendidikan melalui lembaga pendidikan anak usia dini. Kepedulian terhadap anak-anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga akan dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas untuk meneruskan perjuangan visi daerah Jambi, menuju Jambi yang mampu, maju dan mandiri.
Anak adalah anugerah, karunia dan amanah yang tidak boleh diabaikan, apalagi disengsarakan dan tidak dipenuhi hak dan kebutuhannya untuk memperoleh kehidupan yang layak. Tumbuhnya berbagai lembaga layanan pendidikan anak usia dini, seperti Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat, dan bahkan Tim Penggerak PKK dan beberapa organisasi wanita lainnya melaksanakan layanan Posyandu yang menyatu dengan pendidikan anak usia dini. Hal tersebut merupakan suatu langkah yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan perhatian dan memberikan perluasan layanan pendidikan kepada anak sejak usia dini.
Menurut kajian ilmiah, bahwa 50 % perkembangan kecerdasan anak akan terjadi pada masa usia 0-4 tahun, masa ini sering disebut masa golden age (usia emas). Untuk itu maka memberikan pendidikan bagi anak jangan tunggu usia sekolah dasar, usia TK-pun sudah terlambat. Diharapkan semua anak memperoleh layanan pendidikan sejak usia dini. Keberhasilan seseorang memang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual saja, oleh karena itu maka dalam memberikan pendidikan hendaklah melakukan empat proses pengolahan secara holistik, yaitu olah hati, olah rasa, olah raga dan olah pikir.
Kepada para orang tua, dan penyelenggara lembaga pendidikan, Gubernur Jambi minta agar dalam melaksanakan proses pembelajaran tidak hanya mementingkan salah satu aspek kecerdasan saja, apalagi kepada anak usia dini hendaklah tidak memberikan penekanan kepada penguasaan kemampuan baca, tulis dan hitung saja. Anak usia dini perlu ditanamkan kecerdasan hati, kecerdasan rasa dan kecerdasan raga, seraya memberikan dasar-dasar kecerdasan pikir.
Terhadap anak-anak harus menjadi prioritas utama untuk memperoleh layanan pangan, sandang, kesehatan, pendidikan dan keamanan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam perlindungan semua pihak.
Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Propinsi Jambi Dra. Hj. Rosmaini mengatakan di Propinsi Jambi anak usia 2-4 tahun yang baru mendapat layanan pendidikan sekitar 97.000 anak, diantaranya di Kelompok bermain, Taman Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak, dan Rumah Anak serta Posyandu. Sementara masih terdapat sekitar 58 % anak usia dini dari sekitar jumlah anak sebanyak 230.000 anak yang belum menikmati layanan pendidikan karena alasan ekonomi dan kurangnya pengetahuan orang tua dan keluarga terhadap pentingnya pendidikan bagi anak usia dini 2-4 tahun.
Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jambi, Drs. H Rahmat Derita mengatakan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Anak Nasional Propinsi Jambi tahun 2008, akan dirangkai dengan berbagai kegiatan ajang kreatifitas anak, simulasi/demonstrasi program pendidikan anak usia dini, dan gelar beberapa sentra bermain anak.
Kadis Pendidikan Propinsi Jambi melaporkan, berdasarkan capaian kinerja pembangunan pendidikan Propinsi Jambi hingga tahun 2007, sudah dapat memperluas akses layanan bagi anak usia dini hingga mencapai angka partisipasi murni (APM) sebesar 49,14 % dari jumlah anak usia 2-6 tahun seabanyak 232.048 orang. Untuk layanan sekolah dasar SD/MI mencapai angka partisipasi kasar (APK) 114,39 % dari jumlah anak usia 7-12 tahun sebanyak 416.000 orang. Untuk layanan pendidikan SMP/MTs mencapai angka partisipasi kasar (APK) 92,78 % dari anak usia 13-15 tahun sebanyak 204.499 orang. Sedangkan untuk layanan pendidikan menengah (SMA/SMK/MA) baru mencapai angka partisipasi murni (APM) 61,13 % dari jumlah anak 16-18 tahun sebanyak 176.876 orang.
Hal inilah yang mendasari Propinsi Jambi berupaya semakin meningkatkan jumlah anak usia 16-18 tahun dapat terlayani pada jenjang pendidikan menengah, melalui rintisan program wajib belajar pendidikan 12 tahun. Wajib belajar 12 tahun akan member kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh hak layanan pendidikan tanpa dihalangi faktor ekonomi yang tidak mampu membayar biaya pendidikan, sehingga diharapkan mereka akan dapat meningkatkan kompetensi untuk bersaing dan bertahan dalam menjalani kehidupannya.
Gubernur Jambi, Drs. Zulkifli Nurdin melalui Asisten III Setdaprop Jambi Ir.H. Ahmad Fauzi, MTp mengatakan Pemerintah Propinsi Jambi baru dapat melaksanakan peringatan Hari Anak Nasional pada hari ini (12/8-2008) di Halaman Dinas Pendidikan Propinsi Jambi.
Tema peringatan tahun ini “Saya Anak Indonesia Sejati, Mandiri dan Kreatif” dengan sub tema “Anak Indonesia Sejahtera, Berkualitas dan Terlindungi”.
Sejalan dengan tema tersebut, Gubernur Jambi minta kepada masyarakat Jambi untuk senantiasa dan terus memberikan perhatian serta kasih sayang kepada anak terutama dalam keluarga dengan memberikan hak Asih, Asah dan Asuh, seraya memberikan rangsangan pendidikan melalui lembaga pendidikan anak usia dini. Kepedulian terhadap anak-anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga akan dapat menjadi generasi penerus yang berkualitas untuk meneruskan perjuangan visi daerah Jambi, menuju Jambi yang mampu, maju dan mandiri.
Anak adalah anugerah, karunia dan amanah yang tidak boleh diabaikan, apalagi disengsarakan dan tidak dipenuhi hak dan kebutuhannya untuk memperoleh kehidupan yang layak. Tumbuhnya berbagai lembaga layanan pendidikan anak usia dini, seperti Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak baik yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun masyarakat, dan bahkan Tim Penggerak PKK dan beberapa organisasi wanita lainnya melaksanakan layanan Posyandu yang menyatu dengan pendidikan anak usia dini. Hal tersebut merupakan suatu langkah yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan perhatian dan memberikan perluasan layanan pendidikan kepada anak sejak usia dini.
Menurut kajian ilmiah, bahwa 50 % perkembangan kecerdasan anak akan terjadi pada masa usia 0-4 tahun, masa ini sering disebut masa golden age (usia emas). Untuk itu maka memberikan pendidikan bagi anak jangan tunggu usia sekolah dasar, usia TK-pun sudah terlambat. Diharapkan semua anak memperoleh layanan pendidikan sejak usia dini. Keberhasilan seseorang memang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual saja, oleh karena itu maka dalam memberikan pendidikan hendaklah melakukan empat proses pengolahan secara holistik, yaitu olah hati, olah rasa, olah raga dan olah pikir.
Kepada para orang tua, dan penyelenggara lembaga pendidikan, Gubernur Jambi minta agar dalam melaksanakan proses pembelajaran tidak hanya mementingkan salah satu aspek kecerdasan saja, apalagi kepada anak usia dini hendaklah tidak memberikan penekanan kepada penguasaan kemampuan baca, tulis dan hitung saja. Anak usia dini perlu ditanamkan kecerdasan hati, kecerdasan rasa dan kecerdasan raga, seraya memberikan dasar-dasar kecerdasan pikir.
Terhadap anak-anak harus menjadi prioritas utama untuk memperoleh layanan pangan, sandang, kesehatan, pendidikan dan keamanan agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam perlindungan semua pihak.
Ketua Forum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Propinsi Jambi Dra. Hj. Rosmaini mengatakan di Propinsi Jambi anak usia 2-4 tahun yang baru mendapat layanan pendidikan sekitar 97.000 anak, diantaranya di Kelompok bermain, Taman Penitipan Anak, Taman Kanak-kanak, dan Rumah Anak serta Posyandu. Sementara masih terdapat sekitar 58 % anak usia dini dari sekitar jumlah anak sebanyak 230.000 anak yang belum menikmati layanan pendidikan karena alasan ekonomi dan kurangnya pengetahuan orang tua dan keluarga terhadap pentingnya pendidikan bagi anak usia dini 2-4 tahun.
Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jambi, Drs. H Rahmat Derita mengatakan dalam rangka memeriahkan peringatan Hari Anak Nasional Propinsi Jambi tahun 2008, akan dirangkai dengan berbagai kegiatan ajang kreatifitas anak, simulasi/demonstrasi program pendidikan anak usia dini, dan gelar beberapa sentra bermain anak.
Kadis Pendidikan Propinsi Jambi melaporkan, berdasarkan capaian kinerja pembangunan pendidikan Propinsi Jambi hingga tahun 2007, sudah dapat memperluas akses layanan bagi anak usia dini hingga mencapai angka partisipasi murni (APM) sebesar 49,14 % dari jumlah anak usia 2-6 tahun seabanyak 232.048 orang. Untuk layanan sekolah dasar SD/MI mencapai angka partisipasi kasar (APK) 114,39 % dari jumlah anak usia 7-12 tahun sebanyak 416.000 orang. Untuk layanan pendidikan SMP/MTs mencapai angka partisipasi kasar (APK) 92,78 % dari anak usia 13-15 tahun sebanyak 204.499 orang. Sedangkan untuk layanan pendidikan menengah (SMA/SMK/MA) baru mencapai angka partisipasi murni (APM) 61,13 % dari jumlah anak 16-18 tahun sebanyak 176.876 orang.
Hal inilah yang mendasari Propinsi Jambi berupaya semakin meningkatkan jumlah anak usia 16-18 tahun dapat terlayani pada jenjang pendidikan menengah, melalui rintisan program wajib belajar pendidikan 12 tahun. Wajib belajar 12 tahun akan member kesempatan yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk memperoleh hak layanan pendidikan tanpa dihalangi faktor ekonomi yang tidak mampu membayar biaya pendidikan, sehingga diharapkan mereka akan dapat meningkatkan kompetensi untuk bersaing dan bertahan dalam menjalani kehidupannya.